Thursday, January 3, 2013

Kisah inspiratif islam

 Bosan Hidup 




Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji,

“Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”


Sang Ustad pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.”



“Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.

Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.

Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo.

Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya.

»»  baca selengkapnya...

Wednesday, January 2, 2013

kasih seorang ayah

Kasih Seorang Ayah

By henrigun2680 on Aug 03, 2012 with Comments 0

Assalamu’alaukum Wr. Wb. Sahabat muslim sejati…

Berikut adalah sebuah cerita yang dapat mengetuk hati kita ^^ selamat membaca ^^


http://dokumenrifky.blogspot.com/2013/01/kasih-seorang-ayah-by-henrigun2680-on.html


Ayah di dalam kamar, beberapa kali batuk-batuk. “Cinta ayahmu kepadamu luar biasa, tetapi lebih banyak disimpan dalam hati karena kau perempuan”, kata ibu. Aku mendengarkan ibu dengan heran.


“Ketika kau melanjutkan kuliah ke Jakarta dan aku bersama ayahmu mengantarmu ke stasiun, kau dan aku saling berpelukan. Ayahmu hanya memandang. Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki-laki tak lazim memeluk anak perempuan di depan banyak orang, maka dia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang”, kata ibu.

“Ibu memang sering menelponmu. Tahukah kau, itu selalu ayahmu yang menyuruh dan mengingatkan. Mengapa bukan ayahmu sendiri yang menelpon? Dia bilang, “Suaraku tak selembut suaramu. Anak kita harus menerima yang terbaik”.

“Ketika kamu diwisuda, kami duduk di belakang. Ketika kau ke panggung dan kuncir di togamu dipindahkan rektor, ayahmu mengajak ibu berdiri agar dapat melihatmu lebih jelas. “Alangkah cantiknya anak kita ya bu,” kata ayahmu sambil menyeka air matanya.

»»  baca selengkapnya...

Tuesday, January 1, 2013

sibuta dan sibungkuk

SIBUTA DAN SIBUNGKUK

Di suatu kampung tinggallah dua orang pemuda sebaya. Mereka bersahabat akrab sekali. Kemana pun mereka pergi selalu bersama. Boleh dikata tidak pernah terjadi pertengkaran di antara mereka. Jika yang seorang sedang marah, yang seorang lagi berdiam diri atau membujuk sehingga kemarahannya reda. Begitu juga jika ada kesulitan, selalu mereka atasi bersama.

Pada dasarnya, mereka memang saling membutuhkan karena keadaan tubuh mereka mengharuskan demikian. Pemuda yang satu bertubuh kekar, tetapi buta matanya, pemuda yang lain dapat melihat, tetapi bungkuk tubuhnya. Oleh karena itu, orang menyebut mereka si Buta dan si Bungkuk.
Si Buta sangat baik hatinya. Tidak sedikit pun ia curiga kepada temannya, si Bungkuk. Ia percaya penuh kepada temannya itu, walaupun si Bungkuk sering menipu dirinya. Kejadian itu selalu berulang setiap mereka menghadiri selamatan. Si Buta selalu duduk berdampingan dengan si Bungkuk. Pada saat makan, si Buta selalu mengeluh.
“Pemilik rumah ini kikir sekali!” bisiknya kepada si Bungkuk agar jangan didengar orang lain. “Tak ada secuil pun ikan, kecuali sayur labu.”
Si Bungkuk hanya tersenyum karena keluhan temannya itu akibat ulahnya. Secara diam-diam ia memotong daging ayam yang cukup besar di piring si Buta dan ditukar dengan sayur labu. Akibatnya, piring gulai si Buta hanya berisi sayur labu.

»»  baca selengkapnya...

Cinta, sukses, kaya



Seorang wanita yang keluar dari rumah mendapati di halaman depan ada tiga kakek berjenggot putih dan panjang.

"Saya kira, saya tidak kenal kalian,tapi kalian pasti lapar.Silahkan masuk untuk makan,"kata wanita itu.

"Apakah suamimu di rumah?"tanya mereka.

"Tidak,"jawab wanita itu,"ia sedang keluar."

"Kalau demikian kami tidak bisa masuk,"kata mereka.

Ketika hari telah sore dan suaminya telah datang,wanita itu bercerita kepadanya tentang apa yang terjadi di rumahnya.

»»  baca selengkapnya...

sebungkus permen dan kesalahan kita

http://dokumenrifky.blogspot.com/2013/01/sebungkus-permen-dan-kesalahan-kita.html



Sebagian dari kita mungkin pernah membaca kisah ini atau kisah lain yang semisalnya, akan tetapi perbolehkan saya untuk mengulanginya kembali kisah ini, semoga kita mendapatkan hal yang baru, atau mungkin dapat mengingatkan kembali kisah yang telah lama terhapus oleh masa lalu kita.
Kisah ini menceritakan : suatu hari ada seorang wanita yang sedang duduk menunggu diruang tunggu bandara
»»  baca selengkapnya...

Translate